logo

Selama unit How We Express Ourselves, siswa TK belajar tentang bagaimana mengekspresikan perasaan mereka dalam Bahasa Indonesia menggunakan kata-kata seperti senang, sedih, marah, takut. Mereka mendengarkan kisah Sharky dan belajar tentang perasaan Sharky sepanjang cerita. Kami juga belajar bahwa kami dapat mengekspresikan diri melalui berbagai bentuk seni. Salah satunya adalah melalui tarian. Siswa belajar tarian tradisional Indonesia yang disebut Kuda Kepang. Kuda kepang adalah tarian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok penunggang kuda dari Jawa Timur. Para penari menggunakan kuda pipih yang terbuat dari anyaman bambu dan menghiasinya dengan cat dan kain berwarna-warni. Mereka biasanya menunggang kuda sambil menari. Siswa TK adalah penanya saat mereka mengembangkan rasa ingin tahu mereka dan belajar dengan antusias selama unit ini. Mereka juga berpikiran terbuka ketika mereka belajar tari Kuda Kepang, sepotong budaya Indonesia, dan mereka bersedia untuk tumbuh dari pengalaman karena tidak mudah untuk belajar tarian.

Selama kelas Studi Indonesia, siswa Kelas 1 dan Kelas 2 belajar tentang uang Indonesia. Mereka belajar bagaimana mengatakan jumlah uang menggunakan Bahasa Indonesia. Pada awalnya, bagi sebagian siswa, sulit untuk menyebutkan jumlahnya dalam Bahasa Indonesia. Namun, mereka berpikiran terbuka dan terlibat dalam pembelajaran memproses sehingga mereka dapat menyebutkan nomor dalam Bahasa Indonesia dengan cepat. Show and Tell dan Role play memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggunakan mata uang dalam situasi kehidupan nyata. Seperti yang dikatakan Barry Green, “Jika Anda bersenang-senang saat berlatih, Anda juga dapat belajar lebih banyak dan tampil lebih baik.”

 

 

Siswa kelas 4 belajar tentang media selama unit bagaimana kita mengekspresikan diri. Mengintegrasikan dengan wali kelas, siswa membuat majalah mini digital menggunakan Lucidpress. Siswa belajar bagaimana menulis tulisan persuasif dalam Bahasa Indonesia. Mereka belajar bagaimana mendesain majalah mini dan apa yang membuatnya menarik dan menarik. Pada awalnya, mereka memutuskan topik yang ingin mereka tulis. Sesudah Itu, mereka membuat draf tulisan untuk setiap topik. Kemudian, kami mengedit draf dan merevisi beberapa kalimat dan desain. Akhirnya, mereka menerbitkan majalah mini digital mereka di Lucidpress. Mereka adalah komunikator karena mengekspresikan diri dengan percaya diri dan kreatif dalam membuat majalah mini menggunakan Bahasa Indonesia. Mereka juga memiliki pengetahuan ketika mereka mengembangkan dan menggunakan pemahaman konseptual penulisan persuasif dalam Bahasa Indonesia.

Comments are closed.