logo

Perlindungan Anak

Pernyataan

Pelecehan dan penelantaran anak merupakan masalah di seluruh dunia. Pelecehan dan penelantaran anak adalah pelanggaran hak asasi manusia. Sekolah Interkultural Surabaya mendukung program
Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-hak Anak
di mana negara tuan rumah kami, Indonesia, merupakan salah satu penandatangannya.

Surabaya Intercultural School berdedikasi untuk menyediakan lingkungan yang aman dan terjamin di mana para siswa dapat tumbuh dan berkembang sebagai individu. Staf kami memiliki kesempatan untuk mengamati dan berinteraksi dengan para siswa. Staf kami juga berada dalam posisi yang unik untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan perlindungan. Staf Surabaya Intercultural School memiliki kewajiban profesional dan etis untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan bantuan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa anak dan keluarga menerima layanan yang diperlukan untuk membantu meringankan situasi yang merupakan pelecehan atau penelantaran anak.

Semua staf yang bekerja di Surabaya Intercultural School harus melaporkan dugaan insiden pelecehan atau penelantaran anak setiap kali anggota staf memiliki alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa seorang anak telah menderita atau berisiko tinggi mengalami pelecehan atau penelantaran. Pelaporan dan tindak lanjut dari semua dugaan insiden pelecehan atau penelantaran anak akan diproses sesuai dengan peraturan administratif kebijakan ini. Selain itu, kasus-kasus dugaan pelecehan atau penelantaran anak dapat dilaporkan kepada pemberi kerja yang tepat, konsulat negara asal, lembaga perlindungan anak yang tepat di negara asal, dan/atau pihak berwenang setempat.

Sekolah Interkultural Surabaya adalah lingkungan yang aman bagi siswa yang mungkin mengalami pelecehan atau pengabaian. Surabaya Intercultural School akan mendistribusikan kebijakan ini setiap tahun kepada orang tua dan siswa. Surabaya Intercultural School juga akan memberikan pelatihan untuk semua anggota staf, menerapkan praktik perekrutan untuk memastikan keamanan anak-anak, dan akan meninjau kebijakan setiap tahun untuk memastikan kepatuhan dan keefektifannya.

Dalam kasus anggota staf yang dilaporkan sebagai terduga pelaku, Surabaya Intercultural School akan melakukan investigasi penuh setelah proses hukum yang dirancang dengan hati-hati, dengan menjaga keselamatan anak sebagai prioritas utama.